Rabu, 16 September 2015

SISTEM DIGITAL

• Sistem Digital adalah sistem elektronika yang setiap rangkaian penyusunnya melakukan pengolahan sinyal diskrit. • Sistem Digital adalah suatu sistem yang berfungsi untuk mengukur suatu nilai yang bersifat tetap atau tidak teratur dalam bentuk diskrip berupa digit-digit atau angka-angka, contohnya bilangan integer dan pecahan. • Sistem Digital terdiri dari beberapa rangkaian digital/logika,komponen elektronika, dan elemen gerbang logika untuk suatu tujuan pengalihan tenaga/energi. • Rangkaian Digital/Rangkaian Logika adalah kesatuan dari komponen-komponen elektronika pasif dan aktif yang membentuk suatu fungsi pemrosesan sinyal digital • Rangkaian Elektronika adalah kesatuan dari komponen-komponen elektronika baik pasif maupun aktif yang membentuk suatu fungsi pengolahan sinyal (signal processing) • Komponen pasif dan aktif dalam rangkaian Digital/Rangkaian Logika itu membentuk elemen logika. Bentuk elemen logika terkecil adalah Gerbang Logika (Logic Gates) • Gerbang Logika adalah kesatuan dari komponen elektronika pasif dan aktif yang dapat melakukan operasi AND, OR, NOT atau suatu rangkaian logika dengan suatu keluaran dan satu atau 2 dan juga lebih masukkan. sinyal keluaran hanya terjadi untuk kombinasi-kombinasi sinyal masukkan tertentu. JENIS RANGKAIAN ELEKTRONIKA BERDASARKAN SIFAT SINYAL YANG DIOLAH • Rangkaian Analog : rangkaian elektronika yang mengolah sinyal listrik kontinyu • Rangkaian Digital : rangkaian elektronika yang mengolah sinyal listrik diskrit PERBEDAAN SISTEM ANALOG & DIGITAL 1. SISTEM DIGITAL Kombinasi dari sejumlah peralatan yang didesin untuk memanipulasi informasi logika atau besaran fisik yang dinyatakan dalam bentuk digital; nilainya berupa nilai-nilai diskrit. Sebagian besar berupa peralatan elektronik, juga bisa mekanik, magnetik atau pneumatik. Contoh : komputer, kalkulator, audio dan video digital, system telepon. SISTEM ANALOG Terdiri dari sejumlah peralatan untuk memanipulasi besaran fisik yang dinyatakan dalam bentuk analog. Besarannya bisa bervariasi dalam rentang nilai yang kontinyu. Contoh : audio amplifier, magnetik tape recording, switch lampu SISTEM DIGITAL • Bagian-bagiannya terdiri atas beberapa gerbang logika • Outputnya merupakan fungsi pemrosesan sinyal digital • Input dan Outputnya berupa sinyal digital CIRI-CIRI SISTEM DIGITAL • Bagian-bagiannya terdiri atas beberapa rangkaian digital,gerbang logika,& komponen lainnya. • Outputnya merupakan fungsi pengalihan tenaga. • Input dan Outputnya berupa suatu tenaga/energy. KELEBIHAN SISTEM DIGITAL 1. Teknologi digital menawarkan biaya lebih rendah, keandalan (reability) lebih baik, pemakain ruang yang lebih kecil dan konsumsi daya yang lebih rendah 2. Teknologi digital membuat kualitas komunikasi tidak tergantung pada jarak 3. Teknologi digital lebih bergantung pada noise 4. Jaringan digital ideal untuk komunikasi data yang semakin berkembang 5. Teknologi digital memungkinkan pengenalan layanan-layanan baru 6. Teknologi digital menyediakan kapasitastransmisi yang besar 7. Teknologi digital menawarkan fleksibilitas 8. Sistem digital secara umum lebih mudah dirancang 9. Penyimpanan informasi lebih mudah 10. Ketelitian lebih besar 11. Operasi dapat diprogram 12. Untai digital lebih kebal terhadap derau (noise) 13. Lebih banyak untai digital dapat dikemas dalam keping IC KEKURANGAN SISTEM DIGITAL 1. Memerlukan bandwidth yang besar. Sebagai contoh, sebuah kanal suara tunggal dapat ditransmisikan menggunakan single - sideband AM dengan bandwidth yang kurang dari 5 kHz. Dengan menggunakan sistem digital, untuk mentransmisikan sinyal yang sama, diperlukan bandwidth hingga empat kali dari sistem analog. 2. Harus tersedia sinkronisasi. Ini penting bagi sistem untuk mengetahui kapan setiap simbol yang terkirim mulai dan kapan berakhir, dan perlu meyakinkan apakah setiap simbol sudah terkirim dengan benar. BENTUK GELOMBANG SINYAL DIGITAL 1. Sistem digital hanya mengenal dua kuantitas untuk mewakili dua kondisi yang ada. Kuantitas tersebut disebut dengan logika. 2. Logika 1 mewakili kondisi hidup dan logika 0 untuk kondisi mati. Sehingga bentuk gelombang pada sistem digital hanya mengenal 2 arah, yaitu logika 1 dan logika 0 REPRESENTASI DIGITAL Besarannya tidak hanya ditunjukkan dalam nilai yang proporsional saja, tetapi juga dalam symbol yang dinamakan digit. Contoh : 1. Jam digital 2. Kalkulator 3. Counter pulsa telepon 4. Termometer digital CONTOH ALAT YANG MENGGUNAKAN SISTEM DIGITAL 1. CUTTER ID Kegunaannya adalah untuk membuat (termasuk memotong) ID card. 2. PRESS TEXTILE Kegunaannya adalah untuk melakukan sablon digital ke kaos, t-shirt, keramik, dll. 3. DTV (Televisi Digital) Adalah jenis televisi yang menggunakan modulasi digital dan sistem kompresi untuk menyiarkan sinyal gambar, suara, dan data ke televisi. 4. PLOTTER Peralatan output yang digunakan untuk menggambar grafik dan lain-lain. 5. TENSI DIGITAL Alat yang mengukur tekanan darah. 6. TERMOMETER DIGITAL Alat untuk mengukur suhu. 7. KAMERA DIGITAL Untuk mengambil gambar (memfoto) RANGKAIAN ANALOG KELEBIHAN SISTEM ANALOG Sistem analog masih memiliki beberapa ”keunggulan”, yang menyebabkan masih ada beberapa penggemar fanatik yang lebih menyukai sistem analog. Pada sistem analog, terdapat amplifier di sepanjang jalur transmisi. Setiap amplifier menghasilkan penguatan (gain), baik menguatkan sinyal pesan maupun noise tambahan yang menyertai di sepanjang jalur transmisi tersebut. Beberapa alasan bahwa sistem analog sulit bahkan mustahil untuk digantikan adalah : 1. Pemrosesan Sinyal dari Alam secara alamiah, sinyal yang dihasilkan alam itu adalah berbentuk analog. misalnya sinyal suara dari mikrofon, seismograph dsb walaupun kemudian bisa diproses dalam domain digital, sehingga banyak alat yang mempunyai bagian ADC dan DAC. nah pembuatan ADC dan DAC dengan presisi dan kecepatan tinggi, konsumsi daya rendah itu sangat sulit, ini memerlukan orang-orang analog. 2. Komunikasi Digital Untuk mengirim sinyal melalui kabel yang panjang biasanya juga harus diubah dulu menjadi sinyal analog, memerlukan juga perancangan ADC dan DAC. 3. Disk Drive Electronics Data storage–> binari (Digital) dibaca oleh “magnetic head” –> ANALOG (small, few milli Volt, high noise) disini sinyal perlu di “amplified, filtered, and digitized”. 4. Penerima nir-kabel (wireless) Sinyal yang diambil/diterima oleh antenna penerima RF adalah ANALOG (few milli volt, high noise) 5. Penerima Optis mengirim data kecepatan tinggi melalui jalur fiber optic yang panjang data harus diubah menjadi bentuk cahaya (light) = ANALOG perlu perancangan rangkaian kecepatan tinggi, dan pita lebar (broad band) oleh orang analog. (saat ini kecepatan receiver 10-40Gb/s) 6. Sensor Video Camera –> citra/image diubah menjadi arus mengunakan larik fotodioda sistem ultrasonik –> menggunakan sensor akustik untuk menghasilkan tegangan yang proporsional dengan amplitudo accelerometer –> mengaktifkan kantong udara ketika kendaraan menabrak sesuatu, maka perubahan kecepatan diukur sebagai akselerasi itu adalah kerjaan Analog 7. Mikroprosesor & Memory walaupun sesungguhnya DIGITAL, tapi pada kecepatan tinggi (high speed digital design), perilakunya mirip analog –> dilihat sebagai sinyal analog KEKURANGAN ANALOG 1. Digital hanya mempertimbangkan speed, power dissipation analog harus mempertimbangkan speed, power dissipation, gain, precission, supply voltage dsb. 2. Analog lebih sensitif terhadap derau/noise, crosstalk dan interferensi (kecepatan & presisi). 3. Jarang yang bisa diotomatisasi dalam perancangan seperti digital yang bisa di Lay out dan sintesis secara otomatis. 4. Modelling & Simulation untuk analog memerlukan pengalaman karena banyak efek dan perilaku yang “aneh”. 5. Teknologi sekarang banyak digunakan dan dirancang untuk memproduksi produk digital, karena sulit kalau mau memproduksi yang analog. REPRESENTASI ANALOG Besarannya dinyatakan dalam tegangan, arus atau gerakan meter yang proporsional dengan nilai dari besaran itu sendiri Contoh : 1. Speedometer sepedamotor (kecepatan sepeda motor ditunjukkan oleh gerakan jarum) 2. Thermostat ruangan (temperatur ruangan ditunjukkan oleh gerakan strip metalnya) 3. Mikrofon pada peralatan audio CONTOH ALAT YANG MENGGUNAKAN SISTEM ANALOG 1. Computer Analog Pengertian computer analog adalah computer yang digunakan untuk mengolah data kualitatif, karena computer ini digunakan untuk memproses data secara terus-menerus dan mengenal data sebagai besaran fisik yanga diukur secara terus-menerus. 2. Remote TV 3. Spedometer pada motor 4. Pengukur tekanan 5. Radio analog CARA MEMPROSES SISTEM ANALOG MENGGUNAKAN TEKNIK DIGITAL Ada 3 langkah : 1. Ubah input analog menjadi bentuk digital 2. Lakukan pemrosesan digital 3. Ubah kembali output digital ke dalam bentuk analog source : http://kelompok-4smekti.blogspot.co.id/p/sistem-digital-analog.html http://berbagiilmuprogram.blogspot.co.id/2011/10/sistem-digital.html http://pandapotangirsang.blogspot.co.id/2012/12/kelemahan-dan-keungulan-sistem.html http://arlisikhla.blogspot.co.id/2013/09/analog-dan-digital.html https://arifzakariya.wordpress.com/2012/05/09/sistem-analog-dan-sistem-digital/

Rabu, 09 September 2015

ARTIKEL KONVERSI BILANGAN BINER, BILANGAN DESIMAL, BILANGAN OCTAL, DAN BILANGAN HEKSA

Bilangan desimal adalah bilangan yang menggunakan 10 angka mulai 0 sampai 9 berturut turut. Setelah angka 9, maka angka berikutnya adalah 10, 11, 12 dan seterusnya. Bilangan desimal disebut juga bilangan berbasis 10. Contoh penulisan bilangan desimal : 1710. Ingat, desimal berbasis 10, maka angka 10-lah yang menjadi subscript pada penulisan bilangan desimal. Bilangan biner adalah bilangan yang hanya menggunakan 2 angka, yaitu 0 dan 1. Bilangan biner juga disebut bilangan berbasis 2. Setiap bilangan (0 dan 1) pada bilangan biner disebut bit, dimana 1 byte = 8 bit. Contoh penulisan : 1101112. Bilangan oktal adalah bilangan berbasis 8, yang menggunakan angka 0 sampai 7. Contoh penulisan : 178. Bilangan heksadesimal, atau bilangan heksa, atau bilangan basis 16, menggunakan 16 buah simbol, mulai dari 0 sampai 9, kemudian dilanjut dari A sampai F. Jadi, angka A sampai F merupakan simbol untuk 10 sampai 15. Contoh penulisan : C516. Konversi bilangan adalah proses mengubah bentuk bilangan satu ke bentuk bilangan lain yang memiliki nilai yang sama. Misal: nilai bilangan desimal 12 memiliki nilai yang sama dengan bilangan octal 15; Nilai bilangan biner 10100 memiliki nilai yang sama dengan 24 dalam octal dan seterusnya. Konversi bilangan biner, octal atau hexadesimal menjadi bilangan desimal. Konversi dari bilangan biner, octal atau hexa menjadi bilangan desimal memiliki konsep yang sama.Konsepnya adalah bilangan tersebut dikalikan basis bilangannya yang dipangkatkan 0,1,2 dst dimulai dari kanan. • Konversi bilangan octal ke desimal. Cara mengkonversi bilangan octal ke desimal adalah dengan mengalikan satu-satu bilangan dengan 8 (basis octal) pangkat 0 atau 1 atau 2 dst dimulai dari bilangan paling kanan. Kemudian hasilnya dijumlahkan. Misal, 137(octal) = (7x80) + (3x81) + (1x82) = 7+24+64 = 95(desimal). Lihat gambar: • Konversi bilangan biner ke desimal. Cara mengkonversi bilangan biner ke desimal adalah dengan mengalikan satu-satu bilangan dengan 2 (basis biner) pangkat 0 atau 1 atau 2 dst dimulai dari bilangan paling kanan. Kemudian hasilnya dijumlahkan. Misal, 11001(biner) = (1x20) + (0x21) + (0x22) + (1x2) + (1x22) = 1+0+0+8+16 = 25(desimal). • Konversi bilangan hexadesimal ke desimal. Cara mengkonversi bilangan biner ke desimal adalah dengan mengalikan satu-satu bilangan dengan 16 (basis hexa) pangkat 0 atau 1 atau 2 dst dimulai dari bilangan paling kanan. Kemudian hasilnya dijumlahkan. Misal, 7A9F(hexa) = (Fx160) + (9x161) + (Ax162) + (7x163) = 15+144+2560+28672 = 31391(desimal). Konversi bilangan desimal menjadi bilangan biner, octal atau hexadesimal. Konversi dari bilangan desimal menjadi biner, octal atau hexadesimal juga memiliki konse yang sama. Konsepnya bilangan desimal harus dibagi dengan basis bilangan tujuan, hasilnya dibulatkan kebawah dan sisa hasil baginya (remainder) disimpan. Ini dilakukan terus menerus hingga hasil bagi < basis bilangan tujuan. Sisa bagi ini kemudian diurutkan dari yang paling akhir hingga yang paling awal dan inilah yang merupakan hasil konversi bilangan tersebut. Untuk lebih jelasnya lihat pada contoh berikut; • Konversi bilangan desimal ke biner. Cara konversi bilangan desimal ke biner adalah dengan membagi bilangan desimal dengan 2 dan menyimpan sisa bagi per seitap pembagian terus hingga hasil baginya < 2. Hasil konversi adalah urutan sisa bagi dari yang paling akhir hingga paling awal. Contoh: 125(desimal) = .... (biner) 125/2 = 62 sisa bagi 1 62/2= 31 sisa bagi 0 31/2=15 sisa bagi 1 15/2=7 sisa bagi 1 7/2=3 sisa bagi 1 3/2=1 sisa bagi 1 hasil konversi: 1111101 Lihat gambar: • Konversi bilangan desimal ke octal. Cara konversi bilangan desimal ke octal adalah dengan membagi bilangan desimal dengan 8 dan menyimpan sisa bagi per seitap pembagian terus hingga hasil baginya < 8. Hasil konversi adalah urutan sisa bagi dari yang paling akhir hingga paling awal. Contoh lihat gambar: • Konversi bilangan desimal ke hexadesimal. Cara konversi bilangan desimal ke octal adalah dengan membagi bilangan desimal dengan 16 dan menyimpan sisa bagi per seitap pembagian terus hingga hasil baginya < 16. Hasil konversi adalah urutan sisa bagi dari yang paling akhir hingga paling awal. Apabila sisa bagi diatas 9 maka angkanya diubah, untuk nilai 10 angkanya A, nilai 11 angkanya B, nilai 12 angkanya C, nilai 13 angkanya D, nilai 14 angkanya E, nilai 15 angkanya F. Contoh lihat gambar: Konversi bilangan octal ke biner dan sebaliknya. • Konversi bilangan octal ke biner. Konversi bilangan octal ke biner caranya dengan memecah bilangan octal tersebut persatuan bilangan kemudian masing-masing diubah kebentuk biner tiga angka. Maksudnya misalkan kita mengkonversi nilai 2 binernya bukan 10 melainkan 010. Setelah itu hasil seluruhnya diurutkan kembali. Contoh: • Konversi bilangan biner ke octal. Konversi bilangan biner ke octal sebaliknya yakni dengan mengelompokkan angka biner menjadi tiga-tiga dimulai dari sebelah kanan kemudian masing-masing kelompok dikonversikan kedalam angka desimal dan hasilnya diurutkan. Contoh lihat gambar: Konversi bilangan hexadesimal ke biner dan sebaliknya. ' • Konversi bilangan hexadesimal ke biner. Sama dengan cara konversi bilanga octal ke biner, bedanya kalau bilangan octal binernya harus 3 buah, bilangan desimal binernya 4 buah. Misal kita konversi 2 hexa menjadi biner hasilnya bukan 10 melainkan 0010. Contoh lihat gambar: • Konversi bilangan biner ke hexadesimal. Teknik yang sama pada konversi biner ke octal. Hanya saja pengelompokan binernya bukan tiga-tiga sebagaimana pada bilangan octal melainkan harus empat-empat. Contoh lihat gambar: Konversi bilangan hexadesimal ke octal dan sebaliknya • Konversi bilangan octal ke hexadesimal. Teknik mengonversi bilangan octal ke hexa desimal adalah dengan mengubah bilangan octal menjadi biner kemudian mengubah binernya menjadi hexa. Ringkasnya octal->biner->hexa lihat contoh, • Konversi bilangan hexadesimal ke octal.Begitu juga dengan konversi hexa desimal ke octal yakni dengan mengubah bilangan hexa ke biner kemudian diubah menjadi bilangan octal. Ringkasnya hexa->biner->octal. Lihat contoh; Diantara fungsi konversi bilangan diantaranya adalah untuk menghitung maksimum usable host pada blok IP address. Source : http://hyperpost.blogspot.com/2014/04/konversi-bilangan-biner-octal-desimal.html http://alfrilo.blogspot.com/2014/02/pengertian-bilangan-desimal-biner-oktal.html