Rabu, 30 Maret 2016

TUGAS TRANSDUCER SENSOR (ELECTRIC CURRENT)



ELECTRIC CURRENT


   1.      ELEKTROSCOPE
Elektrometer adalah alat pengukur muatan listrik atau beda potensial listrik. Jenis elektrometer bervariasi, mulai dari buatan tangan hingga perangkat elektronik dengan ketepatan tinggi. Elektrometer modern yang berdasarkan pada teknologi tabung hampa atau fase padat (solid state) dapat digunakan untuk mengukur arus listrik yang sangat kecil hingga 1 femtoamper. Elektroskop adalah alat sejenis yang lebih sederhana, yang bekerja berdasarkan prinsip yang serupa, tapi hanya menunjukkan besaran relatif voltase atau muatan listrik. Untuk memeriksa ada/tidaknya muatan listrik atau ingin mengetahui jenis muatan listrik dalam sebuah benda, maka dapat digunakan sebuah alat ukur muatan listrik yang dinamakan Elektroskop.
a.       Fungsi Elektroscope
·Mengetahui ada tidaknya muatan listrik suatu benda. Jika kepala elektroskop didekatkan (diinduksi) dengan benda bermuatan listrik, maka muatan kepala elektroskop menjadi berlawanan dengan muatan penginduksi, sedangkan daun elektroskop akan bermuatan sama dengan muatan penginduksi. Oleh karena daun elektroskop bermuatan sama, maka daun elektroskop saling tolak-menolak dan membuka.
· Menyimpan muatan listrik walaupun sangat kecil. Elektroskop bermuatan listrik ditandai dengan posisi daun membuka.
·  Mengetahui jenis muatan listrik pada suatu benda. Jika elektroskop bermuatan listrik diinduksi dengan benda bermuatan listrik, bukaan daun makin lebar jika muatan listrik elektroskop sarna dengan muatan penginduksi dan bukaan daun berkurang (menutup) jika muatan elektroskop berbeda dengan muatan penginduksi.
b.      Prinsip Kerja Elektroscope
·Apabila benda yang bermuatan positif didekatkan ke bola logam, maka pemisahan muatan terjadi melalui induksi, elektron-elektron ditarik naik menuju bola, sehingga kedua daun elektroskop bermuatan positif dan saling menolak
·Pada maetri listrik statis sebelumnya, Sebelum kita menggosok sisir dengan rambut, muatan listrik sisir itu netral. Atom-atom sisir tersebut memiliki jumlah proton dan elektron yang sama.
·Benda-benda seperti sisir tersebut mendapatkan tambahan elektron, sedangkan rambut kehilangan elektron.







   2.      DALY DETECTOR
Saat ini perkembangan teknologi semakin pesat khususnya dalam  bidang elektronika. Tetapi dengan pesatnya perkembangan teknologi tersebut salah satunya adalah dalam bidang keamanan. Perkembangan dalam bidang keamanan semakin canggih. Adanya alat seperti Metal Detector menandakan bahwa perkembangan dalam bidang keamanan semakin pesat.
a. Kegunaan
Metal detector berguna untuk mencari benda yang susah ditemukan atau berukuran sangat kecil. Tetapi benda yang dapat ditemukan tersebut haruslah bersifat logam.
b. Keuntungan:
-Knob lebih kuat daripada dynode pertama EM
-ketergantungan massa yang lebih kecil
  noise yang lebih rendah untuk keuntungan saat yang sama
  keuntungan arus tinggi, 1 ion memberikan 1 sampai 5 elektron pada knob, setiap    elektron  memberikan 5 sampai 10 foton di sintilator, masing-masing foton memberikan 2  sampai 10 elektron pada dynode pertama PM
-Intensitas pulsa sinyal biasanya di atas intensitas kebisingan
-jangkauan linear dinamis yang luas (10-21 ke 10-13 A)
c. Kekurangan:
-Rumit
-jejak besar
-waktu yang lebih lama mati
-Sintilator rusak oleh arus elektron tinggi dan panas



Sabtu, 12 Maret 2016

MATERI TRANSDUCER DAN KOMPONEN ELEKTRONIKA

TRANDUCER DAN KOMPONEN ELEKTRONIKA


Pengertian Transducer (Transduser) dan Jenis-jenisnya 
Transducer (Transduser) adalah suatu alat yang dapat mengubah suatu bentuk energi ke bentuk energi lainnya. Bentuk-bentuk energi tersebut diantaranya seperti Energi Listrik, Energi Mekanikal, Energi Elektromagnetik, Energi Cahaya, Energi Kimia, Energi Akustik (bunyi) dan Energi Panas. Pada umumnya, semua alat yang dapat mengubah atau mengkonversi suatu energi ke energi lainnya dapat disebut sebagai Transduser (Transducer).

Jenis-jenis Transducer
Berdasarkan Fungsinya, Transduser terbagi menjadi 2 jenis yaitu Transduser Input dan Transder Output. Hampir semua perangkat Elektronika terdapat kedua jenis Transduser tersebut. Berikut ini adalah Blok Diagram sederhana dari Transduser Input ke Transduser Output.

Transduser Input (Input Transducer)
Transduser Input merupakan Transduser yang dapat mengubah energi fisik (physical energy) menjadi sinyal listrik ataupun Resistansi (yang kemudian juga dikonversikan ke tegangan atau sinyal listrik). Energi fisik tersebut dapat berbentuk Cahaya, Tekanan, Suhu maupun gelombang suara. Seperti contohnya Mikropon (Microphone), Mikropon dapat mengubah gelombang suara menjadi sinyal listrik yang dapat dihantarkan melalui kabel listrik. Transduser Input sering disebut juga dengan Sensor. Berikut ini beberapa Komponen Elektronika ataupun perangkat Elektronika yang digolongkan sebagai Transduser Input :
– LDR (Light Dependent Resistor) mengubah Cahaya menjadi Resistansi (Hambatan)
– Thermistor (NTC/PTC) mengubah suhu menjadi Resistansi (Hambatan)
– Variable Resistor (Potensiometer) mengubah posisi menjadi Resistansi (Hambatan)
– Mikropon (Microphone) mengubah gelombang suara menjadi sinyal listrik
Transduser Output (Output Transducer)
Transduser Output merupakan Transduser yang dapat mengubah sinyal listrik menjadi bentuk energi fisik (Physical Energy). Seperti contohnya Loudspeaker, Loudspeaker mengubah sinyal listrik menjadi Suara yang dapat di dengar oleh manusia. Transduser Output sering disebut juga dengan istilah Actuator. Beberapa Komponen Elektronika atau Perangkat Elektronika yang digolongkan sebagai Transduser Output diantaranya adalah sebagai berikut:
– LED (Light Emitting Diode) mengubah listrik menjadi Energi Cahaya
– Lampu mengubah listrik menjadi Energi Cahaya
– Motor mengubah listrik menjadi Gerakan (motion)
– Heater mengubah listrik menjadi Panas
– Loudspeaker mengubah sinyal listrik menjadi Suara
Penggabungan Transduser Input dan Output
Banyak Perangkat Elektronika yang kita pergunakan saat ini adalah gabungan dari Transduser Input dan Transduser Output. Dalam Perangkat Elektronika yang dimaksud ini terdiri dari Sensor (Transduser Input) dan Actuator (Transduser Output) yang mengubah suatu bentuk Energi menjadi bentuk energi lainnya dan kemudian mengubahnya lagi menjadi bentuk energi yang lain. Seperti contohnya Pengukur Suhu Badan (Termometer) yang mengkonversikan atau mengubah suhu badan kita menjadi sinyal listrik (Transduser input = Sensor Suhu) kemudian diproses oleh Rangkaian Elektronika tertentu menjadi Angka atau Display yang dapat dibaca oleh kita (Transduser Output = Display
Pengertian Komponen Elektronika
Komponen elektronika mempunyai peran penting dalam penyusunan suatu sistem rangkaian elektronika. Interkoneksi antar komponen elektronika yang disusun dengan benar sesuai fungsi masing-masing kemudian dihububungkan dengan sumber listrik sampai terbentuk rangkaian elektronika, maka dapat menghasilkan fungsi sistem baru yang berbeda dengan fungsi masing-masing komponen. Contoh, resistor mempunyai fungsi untuk menahan arus, kondensator berfungsi sebagai filter, trafo berfungsi untuk menurunkan tegangan AC, dan dioda berfungsi sebagai penyearah. Jika komponen-komponen tersebut dirangkai dengan benar, maka dapat menghasilkan fungsi baru yakni power supply atau adaptor. Fungsi adaptor adalah sebagai sumber tegangan DC dan ini berbeda dengan fungsi setiap komponen elektronika penyusunnya.
Berdasarkan cara kerjanya, komponen elektronika dibagi dua jenis yani komponen pasif dan komponen aktif sedangkan berdasarkan fungsinya komponen elektronika ada tiga jenis yakni tranducer, sensor, dan actuator.  Komponen pasif tidak membutuhkan tambahan sumberdaya internal untuk bisa beroperasi sedangkan komponen aktif membutuhkan sumber internal tambahan agar bisa beroperasi. Untuk memahami fungsi dan cara kerja setiap komponen elektronika, tentunya harus dihafal dari sumber-sumber yang dapat dipercaya seperti dari buku elektronika, ebook, dan Wikipedia. Selain itu. setiap komponen elektronika baik pasif maupun aktif mempuyai karakteristik masing-masing. Penjelasan lebih rinci mengenai karakteristik komponen elektronika akan di bahas di posting lain.

Komponen Pasif

  1. Condensator/ Kapasitor
  2. Tahanan/ Hambatan/ Resistor
  3. Lilitan/ Coil/ Spul/ Induktor
  4. Switch/ Saklar
  5. Potensiometer/ Variable Resistor/ Trimpot
  6. Trafo/ Tranformator
  7. LED (Light Emiting Diode)
  8. Relay
  9. Lampu
  10. Motor DC

Komponen Aktif

  1. Dioda
  2. Dioda Zener
  3. Dioda Bridge
  4. Photo Dioda
  5. Photo Transistor
  6. Transistor
  7. Thyristor
  8. JFET
  9. MOSFET
  10. IC (Integrated Circuit)

Komponen Tranducer

  1. NTC (Negative Thermal Coeficient)
  2. PTC (Positive Thermal Coeficient)
  3. LDR (Light Dependent Resistance)
  4. Solarcell
  5. Microphone

Komponen Sensor

  1. NTC
  2. PTC
  3. Solarcell
  4. LDR
  5. Photo Dioda
  6. Photo Transistor
  7. Ultrasonic
  8. LED Infrared
  9. LED Ultraviolet
  10. Bimetal
  11. Reed Switch

Komponen Actuator

  1. LED
  2. Lampu DC
  3. Lampu Neoun
  4. Motor DC
  5. Speaker
  6. Buzzer
  7. Fan (Kipas)
  8. Relay
  9. Selenoid
  10. Contactor
Ketika merancang sebuah sistem sebelum dibuat model prototype, rangkaian elektronika dapat didesain dalam bentuk gambar yang biasa disebut dengan skema diagram atau skema rangkaian. Di dalam skema rangkaian, komponen elektronika akan digambar dalam bentuk simbol-simbol elektronika sesuai standar internasional yang dipakai. Penggambaran simbol-simbol elektronika dalam sebuah skema rangkaian akan mempermudah perancangan dan penganalisaan kerja setiap komponen dan kerja sistem secara keseluruhan.